Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

KOSMOLOGIS HINDU & ORNAMENTASI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

kosmologi hindu dan ornamentasi arsitektur tradisional Bali.

A.kosmologi Hindu.
  kosmologi hindu merupakan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta(mempelajari struktur dan sejarah alam semesta) neburut filsafat Hindu. Dalam ajaran kosmologi Hindu, alam semesta dibangun dari 5 unsur (Pancamahabhuta), yakni; Tanah, Air, Udara Api, dan Ether. 
 Dalam ajaran Hindu, Purusa dan Prakerti merupakan unsur pokok yang terkandung dalam setiap materi dialam semesta yang bersifat kekal, halus, dan tidak dapat dipisahkan. Purusa adalah unsur yang bersifat kejiwaan, sedangkan prakerti adalah unsur yang bersifat bendaan atau material.
   sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologi Hindu)


  B. ornamentasi arsitektur bali
Arsitektu tradisional Bali merupakan perwujudan keindahan manusia dan alamnya yang mengarah kedalam bentuk-bentuk penggunaan dengan ragam hias yang dikenakannya (tumbuh-tumbuhan, binatang, unsur alam, nilai agama dan keyakinan) kedalam suatu perwujudan keindahan yang harmonis.
Bentuk-bentuk hiasan tata warna, cara membuat dan penempatannya mengandung arti dan maksud tertentu. ciri-ciri dari hakiki benda-benda alam yang dijadikan bentuk-bentuk hiasan masih menampakkan identitas yang diolah dalam usaha penonjolan nilai keindahan. Unsur panca maha bhuta melatarbelakangi perwujudan dan bentuk-bentuk hiasan.
  sumber(https://zusronregost.wordpress.com/2013/01/30/motif-kekarangan-dalam-arsitektur-tradisional-bali/)  

ornamen kekarangan
ornamen kekarangan meruapakan sebuah hasil karya seni yang konsep dasarnya diambil dari muka binatang/tumbuhan yang hidup didarat, air, maupun udara dan muka manusia serta muka dewa-dewi. Bentuk muka ini kemudian dirubah dalam bentuk kekarangan yang bertujuan menghia bagian-bagian pojok/sudut rumah adat dan bangunan suci.
Makna yang terkandung pada ornament kekarangan adalah simbol-simbol kekuatan alam yang hidup di dunia ini. Sehingga bangunan yang dihias dengan bentuk kekarangan menjadi kuat/kokoh dan dijauhkan dari kekuatan-kekuatan gaib yang kiranya mengganggu kehidupan manusia dan mampu menetralisasi sifat-sifat negative menjadi sifat-sifat positive.
  sumber:(http:gungjayaack.blogspot.com/2013/10/ornamen-kekarangan-4.html) 

1. kekarangan flora
menampilkan suatu bentuk hiasan dengan suatu karangan atau rancangan yang berusaha mendekati bentuk-bentuk flora yang ada dengan penekanan pada bagian-bagian keindahan.
misalnya:
- karang daun:ide/konsep dari seikat daun berbagai macam ukuran
 
-karang batu:ide/konsep dari dasar bumi adalah batu dengan berbagai bentuk.
 
2. Kekarangan Fauna
penampilannya expresionis, meninggalkan bentuk sebenarnya dari fauna yang diexpresikan secara abstrak. kekarangan yang diambi dari bentuk-bentuk binatang gajah atau asti, burung goak dan binatang-binatang khayal primitive lainnya dinamai dengan nama-nama binatang yang dijadikan bentuknya.
misalnya;
-karangf gajah:ide/konsep dari binatang gajah yang mempunyai kekuatan besar didunia. Ditempatkan pada dasar bangunan dibagian sudut ditengah, sebagi lambang kekokohan sebuah bangunan.

 
 -karang angsa:ide/konsep binatang angsa yang disimbolkan sebagai binatang yang bijaksana, angsa ini kemudian disteril menjadi karang angsa yang ditempatkan pada bangunan pada masa pada bagian belakang masa.
 
-karang naga:ide/konsep dari cerita sang jarat karu yang mempunyai anak tiri berupa 100 ekorular/naga yang diasuhnya bersamaan anaknay seekor burung garuda. Naga ini distilir menjadi ornament karangan yang tempatnya diatas sebagai simbol kemakmuran sandang, pangan, dan papan.
 

 -karangan celeng/babi:ide/konsep diambil dari cerita mencari ujung dan pangkal dari lingga Ciwa yang pada intinya tidak pernah ketemu, artinya kekuasaan tuhan tidak manusia yang mampu menyelaminya. dewa wisnu berubah menjadi seekor celeng/babi, kemudian distilir menjadi karang cereng/babi.
 


 
Copyright © -2012 ARCHITECTURE DAN KOTA All Rights Reserved | Template Design by ARCHITECTURE DAN KOTA |